Jumat, 06 Mei 2016

Bisakah Musik Anak-anak Kembali Merajai Lagu Masa Kini?


Kalau mengingat-ingat lagi masa-masa muda kita di era 90’an, sepertinya begitu indah ya? Banyak hal-hal serta kenangan yang tak mungkin terulang lagi di zaman sekarang. Apa yang kita ketahui dulu, belum tentu bisa diketahui pula oleh anak-anak saat ini. Musik anak-anak misalnya.

Ketika kecil dahulu, kita mengenal sejumlah nama tenar di ranah lagu anak-anak. Sebut saja Chikita Meidy, Maissy, Trio Kwek-Kwek, Joshua, dan masih banyak lagi. Anak masa kini belum tentu bisa menikmati riangnya musik-musik di era tersebut. Justru, kini banyak anak cilik yang menyenangi lagu-lagu dewasa yang secara liriknya belum bisa dan belum seharusnya diterima nalar mereka. Misalnya saja “Sakitnya Tuh Di Sini”. Beberapa waktu lalu yang sempat hits di nyanyikan anak-anak. Miris..... -_-

Jumlah penyanyi cilik mulai dari era 70-90’an tak terhitung banyaknya. Mereka hadir dengan lagu dan lirik yang menggambarkan betul bagaimana rasanya jadi anak-anak.

Trio Kwek Kwek, grup penyanyi cilik era 90’an via www.adisugiono.com
Di tahun 90’an, ada Enno Lerian, Trio Kwek-Kwek, Agnes Monica, Joshua, Maissy, serta Chikita Meidy. Di tahun 2000 sendiri masih ada sejumlah penyanyi anak-anak, terutama di tahun 2000 awal. Sebut saja Sherina, Derby Romero, Tasya, dan Ciccio.

Saat itu, label rekaman untuk lagu anak-anak masih banyak berdiri. Malah tiap label saling berebut untuk memproduksi album-album ini

Artisnya banyak, labelnya juga banyak via florakuchiki.files.wordpress.com
Beda dulu, beda sekarang. Jikalau dahulu tiap label rekaman menganggap album anak adalah kesempatan emas, justru album anak kini dianggap tidak profit (apalagi kaset sudah tak laku lagi, serta banyaknya pembajakan di era digital). Menurut pengamat musik Bens Leo, label rekaman anak kini sudah banyak yang tutup dan tiarap semua karena tidak memberikan untung bagi pihak label. Yang tersisa kini hanyalah label-label rekaman kelas internasional seperti Sony Music Indonesia yang mana lagunya didominasi oleh lagu-lagu dewasa dan jauh lebih profit.

Karena sekarang label rekaman lagu anak sudah tiarap, acara musik anak-anak pun cuma jadi mitos. Tak ada lagi program-program seperti Tralala Trilili, Kring Kring Olala, dan Pesta Ceria.

Tralala Trilili via photo1.ask.fm
Ya, tentu saja! Jika tidak ada label rekaman, tentunya bakat anak-anak dalam hal olah vokal tak sanggup terfasilitasi. Seandainya saja penyanyi cilik bisa mengirimkan demo rekaman ke label dan kemudian diterima, mereka akan diorbitkan menjadi artis. Salah satu caranya dengan menyiarkan video klipnya lewat acara musik. Peran label rekaman sebagai jembatan antara si artis cilik dengan masyarakat tak ada, maka hilang juga kesempatan tumbuhnya artis cilik dan acara musik itu sendiri karena saling keterikatannya. Beda banget ya sama masa kecil kita dulu? Saat artis cilik marak, label rekaman banyak, acara televisi yang memutar lagu anak selalu mengisi waktu luang kita. Mulai dari Tralala Trilili, Kring Kring Olala, Pesta Ceria, Cilukba!, dan masih banyak lagi.

Lalu, apakah kita harus menyerahkan nasib lagu anak-anak pada Tukang Odong-Odong? Pasalnya, mereka yang sekarang konsisten mengenalkan lagu anak yang sesuai dengan dunia anak itu sendiri.

Odong-odong adalah agen lagu anak-anak via agusnizami.files.wordpress.com
Mengembalikan industri musik anak-anak seperti masa keemasan di tahun 70’an hingga 90’an memang tidaklah mudah. Sebab dibutuhkan peranan dari artis silik itu sendiri sebagai pemilik bakat, pemiliki label rekaman, pencipta lagu, hingga media sebagai lingkungan tempat berekspresinya anak-anak. Tapi meskipun kelihatan sulit dan pesimis, kita harus berterimakasih pada Tukang Odong-Odong yang sering berkeliling di sekitar rumah kita.

"Setidaknya, Tukang Odong-Odong adalah bukti nyata kepedulian seseorang terhadap dunia bermain dan dunia musik untuk anak-anak yang perlu dijaga. Kita yang bukan Tukang Odong-Odong, masa’ cuma jadi penonton dan nggak melakukan apa-apa?"

Source : www.hipwee.com



Unknown Web Developer

Morbi aliquam fringilla nisl. Pellentesque eleifend condimentum tellus, vel vulputate tortor malesuada sit amet. Aliquam vel vestibulum metus. Aenean ut mi aucto.

16 komentar:

  1. yes, Maissy,,, favorit banget dulu.
    iya, patut diperhitungkan. karena jaman sekarang, bukan cuman lagu dewasa aja yang merajai dunia anak-anak, gak lepas juga gadget, internet, game modern, dan berbagai faktor lingkungan komunikasi lainnya juga yang turut menyumbang semakin parahnya keprihatinan terhadap "dunia anak-anak"

    berbahagia dan bangga lah yang lahir di tahun 90'an :)
    generasi yang masih bisa menikmati indahnya dunia anak-anak yang sebenarnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. agak miris liatnya anak kecil sekarang nyanyi lagu orang gede :(

      Hapus
  2. Ku takut papaku marah, ku takut mama ku marah

    BalasHapus
  3. Aku koleksi album Trio Kwek-Kwek pas masih kecil dulu kaaakk :3 huaaa anak-anak jaman sekarang dengerinnya lagu dewasa yang seharusnya belum pantas di dengar. Kapan akan ada regenerasi penyanyi cilik lagi yaa ? :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. SAMAAAA hihihihi :) sebenernya banyak ajang pencariaan bakat untuk anak-anak, tapi sekali lagi, pencipta lagu mereka (anak kekinian) memang BEDA dengan massa kita dulu :')

      Hapus
  4. haha.. jadi flashback ke jaman kecil dulu. dimana kalau pas nangis, diputerin lagu trio kwek kwek langsung berhenti nangisnya. lagunya juga bagus". menghibur dan cocok di kalangan anak kecil dulu. sekarang mahh,, udah pasti gak ada nyanyian kek dulu.

    BalasHapus
  5. Whahaha inget bgt nih miin,, trio kwek kwek ini hits bgt. Katanya katanya... :D

    BalasHapus
  6. favorit aku dulu eno lerian sama trio kwek-kwek min haha

    BalasHapus
  7. salut deh ama itu bapak odong-odong

    BalasHapus
    Balasan
    1. saat ini hanya ada odong-odong yang masih pake lagu jaman kita :D

      Hapus
  8. berarti kita harus jadikan bapak odong2 itu jadi penyanyi cilik aja yaa min hehehe

    BalasHapus